Mahasiswa STIT Batam Baksos di Pulau Bertam
Dewan Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam menggelar bakti sosial di salah satu daerah rawan penyebaran agama pada umat beragama lain di Pulau Bertam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (30/09/2018).
Sebanyak 34 mahasiswi dan pengurus STIT bertolak menuju ke salah satu pulau terpencil di wilayah Kota Batam tersebut.
Perjalanan dengan menggunakan transportasi darat dan laut ini ditempuh sekitar dua jam lamanya.
Turut hadir dalam rombongan tersebut Ketua STIT Mohamad Ramli dan sejumlah pengurus dan pengasuh.
Selanjutnya, kegiatan baksos yang dilaksanakan di masjid ini, juga dirangkai dengan penyerahan bantuan sembako dan pakaian layak pakai.
Kegiatan lainnya adalah taushiyah dan ceramah agama dengan tema penguatan akidah Islamiyah.
Afifah, Ketua Panitia kegiatan, dalam sambutannya, menyampaikan tujuan dari baksos ini untuk menjalin silaturahim dengan masyarakat sekitar sekaligus berbagi dengan mereka.
“Kami hendak menjalin silaturahim dan berbagi kepada sesama dengan bapak ibu sekalian,” papar Afifah di hadapan warga sambil menyebut salah satu tugas mahasiswa yaitu pengabdian masyarakat.
Semoga, lanjut mahasiswi semester enam ini, apa yang mereka lakukan dan bagikan ini, dapat bermanfaat buat masyarakat di sini, khususnya para anak-anak.
Dalam kesempatan yang sama, Kusnadi Abdul Hakim, imam masjid sekaligus yang ditunjuk mewakili warga Pulau Bertam, menyampaikan kondisi pulau ini, bahwa daerah ini rawan penyebaran agama pada umat beragama lain.
Dulu, lanjut dai yang diutus oleh pemerintah kota untuk membina warga di sini, masyarakat Pulau Bertam 100 persen Islam, tapi sekarang sudah beberapa keluarga yang masuk agama non-Islam.
“Mereka diberi bantuan. Jadi, kalau ada yang masuk Kristen akan mendapat bantuan, baik berupa perabotan rumah, maupun instalasi listrik,” jelas Hakim sambil menunjuk beberapa rumah yang telah mendapat bantuan dimaksud.
Sehingga, apa yang dilakukan para mahasiswa ini, sangat baik dalam menjaga semangat keislaman mereka kembali.
Usai sambutan, dilanjutkan taushiyah dan ceramah agama oleh Ketua STIT M Ramli.
Dalam ceramahnya di hadapan puluhan masyarakat yang hadir dalam kegiatan baksos tersebut, Ramli menjelaskan pentingnya menjaga akidah dan keimanan.
Bahwa iman dan Islam adalah segalanya. Tidak dapat dijual dan ditukar dengan berapa pun materi dunia.
“Hatta kita mati sekalipun, akidah Islam ini tidak boleh ditukar dengan apapun. Jangan sampai keimanan ini yang sudah lama kita anut, kita gadai dengan harga yang sangat murah. Rugi dan bakal sengsara selamanya kita,” tegas Ramli.
“Itulah sebabnya, kami membawa mahasiswa kami untuk bersilaturahim dan berbagi dengan masyarakat di sini, sekaligus memberi penguatan iman agar kita tetap berada di jalan yang lurus,” pungkas Ramli menutup.
Kegiatan baksos ditutup dengan penyerahan bingkisan berupa sembako dan pakaian layak pakai kepada masyarakat Pulau Bertam dan dirangkai ramah tamah.* Kiriman Azhari