Malam Nuzulul Qur’an
1. Penamaan Nuzulul Qur’an dilatarbelakangi oleh peristiwa turunnya Al-Qur’an yang pertama kali kepada Rasulullah Saw. Di malam tgl 17 Ramadhan, di gua Hira, di mana malaikat Jibril as. datang membawa wahyu. Yg dibawa pertama saat itu adalah QS 96:1-5, Iqro.
Saat itu Rasulullah Saw berumur 40 tahun (610 M), sekaligus ditunjuk dan menerima SK pengangkatannya menjadi nabi dan rasul: kaffatan linnas wa rahmatan lil alamiin.
2. Apa itu Al-Qur’an:
كلام الله المنزل الى رسول الله صلى الله عليه وسلم بواسطة جبريل، مبدوء بالفاتحة مختوم بالناس، ومتعبد بتلاوته.
3. Turunnya Al-Qur’an ada 2 bentuk:
– turun sekaligus (jumlatan wahidah), yaitu dari laul mahfuzh ke baitul izzah di langit dunia, yg turun di malam Lailatul Qadar (qs. 97:1 dan qs. 44:3)
– turun bertahap, berangsur-angsur, yaitu dari langit dunia kepada Rasulullah Saw, melalui Jibril as, sesuai kejadian2 yg muncul (hasbal waqaai’), yang berlangsung selama 23 tahun lamanya (tsalatsah wa isyruna sanatan): 13 tahun di Makkah, 10 tahun di Madinah, dimana pertama kalinya turun di malam ini (17 Ramadhan), dalilnya Qs.2:185.
4. Nama2 Al-Qur’an:
– al-Kitab (2:2)
– al-furqan (25:1)
– al-dzikr (15:9)
– al-bayan (3:138)
– as-syifa’, al-huda, ar-rahmah (17:82, 27:77)
– an-nuur (4:174)
– ar-ruuh (42:52)
– dll, yg semua tersebut dalam Al-Qur’an
5. The miracle of Qur’an:
– Jibril as menjadi akramul malaikah (malaikat paling mulia) karena membawa Al-Qur’an. Nama lainnya adalah ar-Ruuh.
– Rasulullah Saw, sebagai khairul anam: menjadi sayyidul anbiya wal muraslin, karena diberikan Al-Qur’an.
– Makkah Madinah Baitul Maqdis, menjadi tempat yg paling mulia di muka bumi ini karena Al-Qur’an turun kpdnya, di negeri tersebut.
– bulan ramadhan menjadi sayyidus syuhur, bulan paling mulia, karena di dalamnya turun Al-Quran.
-Lailatul Qadar menjadi malm terbaik, lbh baik dari 1000 bulan, karena jg di dalamnya turun Al-Quran.
Smw menjadi paling istimewa, ketika Al-Qur’an menyertainya.
Bagaimana seandainya, Al-Qur’an itu nuzul ke dada n jiwa kita?
Maka mutlak adanya kita mesti terus berupaya hidup di bawah naungan Al-Qur’an. Di bawah payung petunjuk-Nya: lailuha ka nahariha. Azhari