“Mengapa Anak Palestina Sangat Mudah Hafal Al-Qur’an?”
Namanya Syeikh Ahmad Ibrahim Daud (44), dari Palestina. Sejak umur belia ia telah hijrah meninggalkan negerinya akibat penjajahan Zionis Yahudi.
Hampir seluruh keluarganya dibunuh oleh bangsa yang pernah dikutuk jadi kera ini. Kedua orangtuanya dan semua saudara-saudarinya, tak ada yang luput dari kebiadaban mereka . Tinggal dirinya, dan seorang saudara laki-laki dan perempuan, itupun sudah terpisah juga.
Hafizh (penghafal Al-Qur’an) yang lahir di sekitar Masjid al-Aqsha ini, mesti hijrah ke Yordania untuk menyelamatkan nyawanya. Ia tinggal di sana bersama ribuan penduduk Palestina dalam sebuah Mukhayyam, semacam kamp.
Ramadhan tahun 1440 H, Syeikh Ahmad berkesempatan melakukan safari dakwah di Hidayatullah Batam, atas kerja sama Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan Sahabat al-Aqsha. Ini adalah tahun keempat kunjungan Syeikh Ahmad di Indonesia. Pertama kalinya di Tanah Melayu.
Dalam sebuah kesempatan Syeikh Ahmad bertanya, “Apa tujuan kalian menghafal al-Qur’an?” ucapnya di hadapan santri dalam kegiatan dauroh al-Qur’an.
Semua diam, tidak ada yang menjawab. Mungkin malu atau sungkan.
“Kita menghafal al-Qur’an hanya untuk Allah, dan agar saya dapat masuk surga, dan memuliakan kedua orangtua saya nanti di surga,” jawabnya dari pertanyaan yang diajukan.
Begitu banyak keberkahan dan kebaikan yang diberikan kepada ahli al-Qur’an.
Yang mahir, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia. Ada pahala membaca yang dilipatgandakan dari setiap hurufnya. Dan menjadi sebaik-baik makhluk bagi yang belajar dan mengajarkannya.
Al-Qur’an juga akan menjadi penolong bagi seorang hamba di hari kiamat. Bahkan, ia diberi izin oleh Allah untuk memberi syafaat bagi anggota keluarganya. Serta orangtuanya akan diberi mahkota kehormatan. Disebutkan, satu permatanya saja (yaqut), lebih baik dunia dan seisinya.
Al-Qur’an juga menjadi asbab kemuliaan bagi makhluk. Malaikat Jibril diberi al-Qur’an, maka ia menjadi asyraful malaikah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diturunkan al-Qur’an kepadanya, maka jadilah asyraful anbiya’ wal mursalin.
Bulan ramadhan diturunkan al-Qur’an di dalamnya, maka jadilah ia afdhalus syuhur.
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن
Lailatul qadr adalah malam dimana al-Qur’an diturunkan, jadilah malam yang lebih baik dari seribu bulan.
ليلة القدر خير من ألف شهر
Umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menjadi khairu ummah karena al-Qur’an.
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله
Lantas,bagaimana jika al-Qur’an itu ada dan turun dadamu?
Maka engkau akan menjadi sebaik-baik makhluk, bersamanya ada para malaikat, para Nabi, shiddiqin, syuhada’, was shalihin, wa hasuna ulaaika rofiqa.
Dalam kesempatan yang sama, Syeikh Ahmad ditanya.
“Mengapa anak-anak Palestina, sangat mudah menghafal al-Qur’an. Masih anak-anak sudah hafal al-Qur’an?” tanya seorang peserta dauroh al-Qur’an.
Jawabnya, pertama, mereka sangat mencintai al-Qur’an. Bahkan melebihi cintanya terhadap air, sebagai sumber kehidupan.
Kedua, mereka meyakini bahwa Yahudi tidak mungkin dikalahkan kecuali dengan kembali kepada al-Qur’an, yang dengannya umat ini akan menang.
Ketiga, mereka diajari oleh orangtua yang juga penghafal al-Qur’an.
Dan terakhir, mereka sangat yakin akan syahid, sehingga hidup mereka habiskan untuk al-Qur’an.
Tiba tiba suasana hening dalam keharuan. Terdengar isak kecil. Larut dalam emosi, membayangkan tentang anak-anak Palestina yang cinta al-Qur’an, perindu syahid, pengharap surga.
Seperti halnya Syeikh Ahmad, sejak kecil telah hafal al-Qur’an. Istri dan kelima anaknya juga dididik untuk menjadi ahli al-Qur’an, dimana orangtua dan seluruh saudaranya telah syahid. Semoga menambah spirit kita dalam memaksimalkan Ramadhan.