Ramadhan: Last Lap to Finish

Ramadhan: Last Lap to Finish

Rasulullah SAW bersabda,

عن سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه, أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ. (رواه البخاري)

Dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idi ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (HR Bukhari)

Hadits di atas sangat relevan untuk menjadi pelajaran bagi amalan ibadah kita di fase akhir bulan istimewa ini.

Pasalnya, aktifitas ubudiyah dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda tersebut akan dinilai sebagai satu rangkaian perjalanan hingga akhir. From start to finish. Kudu stabil dan senantiasa konsisten. Mesti tetap on the track. Bahkan, hasil akhir itulah yang menjadi penentu. Al-A’malu bil khawatiim. Amalan itu tergantung hasil akhirnya.

Starting nya oke, bagus di awal, tapi di tengah perjalanan, ia melempem. Penyakit santainya kambuh, hingga tidak mampu melanjutkan perjalanan, maka so pasti gagal.

Dari awal hingga tengah perjalanan mantap dan meyakinkan, bahkan mendekati akhir, tapi kemudian ia tak tahan godaan. Kurang sabar dengan ujian. Ia terlena dengan nafsu dirinya. Hingga akhirnya, ia larut dan tercecer jauh. maka juga dipastikan ia tidak akan menang.

Karena, momentum spesial dan sakral ini memang merupakan satu rangkaian perjalanan awal hingga akhir. Dan hasil akhirnya pun sungguh fantastis, yaitu predikat maqam paling prestisius di sisi Tuhan; Taqwa.

Nah, Ramadhan yang sedang dijalani hingga detik ini, ibarat ajang balap Moto Grand Prix dunia. Ia kini telah memasuki putaran akhir. Last lap, istilahnya.

Tanda track finish pada lintasan lurus di ujung jalan sana, sudah mulai nampak. Official sirkuit di finish line juga mulai ancang ancang mengibarkan bendera kemenangan.

Artinya, inilah ujian determinasi dan tantangan sisa kekuatan bagi seorang rider ramadhan yang sesungguhnya. Sejauh mana ia bisa bertahan dan menghadapi challenge multidimensi tersebut.

Bagaimana ia, sang penunggang kuda besi, dengan sisa power motor usai melintasi puluhan putaran, ditambah mental stamina pada dirinya, justru dituntut untuk menggeber sang tunggangan sekencang kencangnya, selaju lajunya, secepat cepatnya.

The goal is one: the first to finish. Tujuannya hanya 1, menjadi yang pertama menyentuh finis. This is the Winner.

Jangan sampai kita bernasib sial, crash di last lap. Seperti yang menimpa V. Rossi, pembalap legendary Italy, tepat 3 tahun lalu, 21 Mei 2017, di Sirkuit Lemans, Perancis.

Sebab kurang konsentrasi, akhirnya ia slip di tikungan terakhir, padahal jarak garis finis tinggal sepelemparan batu.

Kita pun demikian. Jangan sampai terjungkal dari lintasan spirit Ramadhan di putaran akhir ini.

Kalau raider 9 kali juara dunia untuk semua kelas balap tersebut, hanya rugi materi duniawi semata saja, maka crash dari turnamen bergengsi Ramadhan ini, jauh lebih apes kerugiannya. Bahkan mendapat ancaman dari Allah swt.

Kita telah berada di zona krusial tersebut.

Mirip injury time kalau dalam sepakbola. Jangan sampai kebobolan di tiga menit tambahan waktu. Pastikan tidak kecolongan meski ada kemelut di depan gawang. Tidak boleh ada yang blunder lewat pertandingan yang sebentar lagi tuntas ini.

Jangan kaci kendor.
Jangan ada yang tercecer.
Semua harus fokus.
Semua harus sukses hingga akhir ramadhan ini
Dan semua harus menjadi jawara.

Dan andalah para jawara itu. You are the Winner of the year.

Semoga kita semua lulus dan sukses dari tarbiyah ramadhaniyah tahun 1441 hijriyah ini serta mendapat predikat takwa.

Aamiin.

Azhari
Batam, malam 30 Ramadhan 1441 (22/5/2020)

Leave a Comment