STIT Batam Gelar Seminar Internasional “Mengungkap Fakta Akhir Zaman

Hidayatullah.com– Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Hidayatullah Batam bekerja sama dengan Al-Quds Volunteer Indonesia (AVI) menyelenggarakan Seminar Internasional tentang Palestina dan Akhir Zaman bersama Prof. Dr. Muraweh Mousa Nassar (Syeikh Muraweh), Pendiri Ikatan Ulama Palestina, Selasa, 6 Rabiul Tsani 1441 Hijriyah (03/12/2019).

Acara yang dilaksanakan di Aula Serbaguna Gedung Hidayatullah Asia Raya, Kampus Utama Hidayatullah Batam, Kepulauan ini, mengangkat tema “Mengungkap Fakta Akhir Zaman”.

Dalam acara Seminar Internasional perdana yang dilakukan oleh STIT Hidayatullah batam ini, hadir Ketua STIT Hidayatullah Batam, Mohammad Ramli, sekaligus didaulat memberi sambutan di awal acara.

Turut hadir Presidium AVI, Deni Syahid dan bertindak sebagai penerjemah, serta para jajaran dosen, tamu undangan dari kampus lain, serta ratusan mahasiswa yang memenuhi ruangan.

Syeikh Muraweh, demikian ulama kelahiran Baitul Maqdis ini disapa, sebagai pembicara tunggal, menyampaikan tentang sebab-sebab Palestina menjadi prioritas utama yang harus dipikirkan oleh kaum Muslimin (asbab qadhayal ula lil muslimin).

Kata Sekretaris Komite Al-Quds Internasional ini, ada lima sebab Palestina menjadi urusan prioritas utama yang harus dipikirkan oleh umat Islam, sebelum memikirkan urusan yang lain. Sebab, kalau urusan Palestina dan Baitul Maqdis ini selesai, maka urusan umat Islam juga akan selesai.

“Pertama, Palestina adalah pilihan Allah (ikhtiyar Rabbani). Kedua, letak geografis (al-mauqi’ al-jugrafi). Ketiga, berhadapan langsung dengan musuh utama Umat Islam, yaitu Yahudi. Keempat, kesucian yang langsung dari al-Qur’an dan Sunnah. Kelima, semua tahapan akhir zaman pasti berkaitan dengan Palestina,” paparnya.

Syeikh Muraweh menjelaskan bahwa Palestina adalah pilihan Allah langsung. Allahlah yang memilih Baitul Maqdis sebagai tempat yang istimewa di muka bumi. Tempat yang suci. Daerah yang diberkahi. Negerinya para Nabi dan Rasul. Bumi jihad, dan zona ribath yang agung.

Palestina juga, lanjutnya, memiliki posisi yang sangat strategis di dunia. Merupakan jantung dunia. Dikelilingi benua Asia, Eropa, dan Afrika. Diapit dua samudera. Sebagai jalur persinggahan. Bahkan, bangsa Quraisy menjadikan Syam (Palestina), wilayah untuk membawa dagangan.

“Palestina adalah markazul ‘alam wa qalbuhu. Palestina adalah pusat dan jantungnya dunia. tapi jantungnya Palestina adalah Al-Quds, dan jantungnya Al-Quds adalah Masjidil Aqsha,” sebutnya sambil menampilkan peta dunia.

Siapa yang hendak menguasai dunia, kata Syeikh Muraweh, hendaknya menguasai Euroasia (Eropa, Afrika, dan Asia), karena 80 persen kekayaan dunia ada di tiga benua ini. Cara menguasai ketiga benua tersebut cukup dengan menguasai jantungnya yaitu Palestina.

Sebab ketiga, lanjutnya, yaitu umat Islam di Palestina langsung berhadapan dengan Yahudi, sebagai musuh utama yang paling keras permusuhannya (asyaddunnasa adawatan).

Kata Guru Besar berkebangsaan Yordania ini, kita dilarang melaknat apapun hingga ada perintahnya untuk kita laknat. Bangsa Yahudi adalah kaum yang diperintahkan untuk kita laknat.

“Silakan laknat Yahudi, karena Allah langsung yang melaknatnya di dalam al-Qur’an. Ia juga dilaknat oleh lisan para Nabi. Dalam hadits juga, disebutkan laknat atas mereka. Merekalah musuh utama umat ini. Kekacauan ini semua bermula dari mereka. Dan saat ini, mereka menjajah dan menguasai Palestina, sehingga mesti menjadi urusan prioritas utama Umat Islam,” jelasnya dengan semangat disambut pekikan takbir oleh hadirin peserta.

Bahkan, kata Syeikh, ada 25 sifat dan karakter buruk yang disebutkan dalam al-Qur’an yang membahas tentang Yahudi.

Sebab keempat, menurut pemaparan Syeikh, yaitu kesucian dan keberkahan Palestina disebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah.

Kata Syeikh Muraweh, dalam al-Qur’an, ada satu ayat bercerita tentang kesucian Palestina. Enam ayat berbicara tentang keberkahannya. Diberkahi dalamnya, yaitu penduduknya, tanah, dan tumbuhannya. Diberkahi atasnya, yaitu orang yang berkunjung ke sana, dan diberkahi sekitarnya, daerah sekitar Palestina juga turut mendapat keberkahan, seperti Syam.

“Wahyu dan risalah Allah hanya turun di tiga tempat di muka bumi ini, Makkah, Madinah, dan Palestina. Dan semua negeri yang disebut itu adalah negeri yang diberkahi,” jelas Penyusun Kitab Hadist Arbain Maqdisiyah ini.

Kesucian Palestina juga terdapat dalam hadits nabawi. Kata Syeikh Muraweh, ada sekitar 150 hadits yang menjelaskan tentang kesucian dan keberkahan Palestina.

“Sekitar 50 hadits saya pilih dan kemudian saya susun menjadi sebuah Kitab Hadits Arbain Maqdisiyah,” ungkap Syeikh yang meneliti tentang Palestina dan seputar akhir zaman ini.

Kegiatan seminar ditutup dengan doa,ramah tamah, dan sekaligus penyerahan sertifikat seminar. Kegiatan ini terselenggara dengan baik atas kerjasama dan dukungan dengan AVI perwakilan Batam, sebuah lembaga sosial keummatan untuk Palestina.* (Azhari)

Leave a Comment