Waktumu
WAKTUMU
Oleh: Rindiayu Ningtyas (Sem 8 PGMI)
Seringkali kita melalaikan dan membiarkan waktu itu pergi begitu saja. Tanpa kta sadari bahwa dari waktu tersebutlah mungkin ada peluang maupun kesempatan yang mendatangkan keberuntungan. Jangan biarkan waktu yang mengatur kita, namun kitalah yang mengatur waktu itu.
Kutipan dari Winston Churchill, “Waktu tidak berpihak pada siapapun, tapi waktu bisa menjadi sahabat bagi mereka yang memegang dan memperlakukannya dengan baik”. Jika seseorang mempergunakan waktu dengan bijak, maka waktu dan kesempatan akan berpihak kepadanya. Karena keberuntungan adalah apa yang terjadi ketika persiapan bertemu dengan kesempatan itu.
Perlu diingat dan diketahui bahwa usia seseorang itu tidak ada yang tahu. Apakah masih bisa bernafas lega menghirup kehidupan keesokan harinya ketika telah terlelap. Begitu juga fisik, tidak selamanya terlihat sehat seperti yang kita bayangkan dan rasakan sekarang.
Ada sebuah kisah seseorang, ia seorang pegawai yang telah pensiun, ketika itu ia membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun dan ia menemukan catatan kecil. Isi dari catatan itu, yaitu:
Dahulu aku berangan-angan…
Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran,
Dan benar, ternyata aku bekerja sebagai pegawai kantoran
Akupun terobsesi untuk segera menikah.
Dahulu aku berangan-angan…
Seandainya aku bisa menikah
Dan benar, akupun menikah
Namun, hidup ini terasa sepi tanpa kehadiran seorang anak.
Akupun berangan-angan…
Seandainya aku dikarunia anak
Dan benar, aku diberikan beberapa anak
Namun, tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding apartemenku sendiri.
Akupun kembali berangan-angan…
Andai aku mempunyai rumah pribadi
Terdapat halaman dan tamannya yang indah…
Dan benar, setelah berusaha keras akupun mempunyai rumah
Namun, anak-anakku telah dewasa.
Aku berangan-angan…
Seandainya aku dapat menikahkan mereka,
Dan benar, merekapun menikah
Aku mulai jenuh dan bosan dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya,
Semuanya terasa sangat melelahkan.
Aku kembali berangan-angan…
Seandainya aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat.
Benar saja, aku pun akhirnya pensiun
Namun, akupun tinggal seorang diri
Persis seperti kala aku baru lulus dahulu.
Akan tetapi saat aku baru lulus kuliah dahulu
Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan
Sementara saat ini, aku sedang menyongsong akhir kehidupan…
Namun, meskipun demikian aku masih saja mempunyai setumpuk angan-angan…
Kini aku berangan-angan…
Untuk menghafal Al-Qur’an
Namun, ingatanku telah mengkhianatiku (cepat lupa).
Aku juga berangan-angan…
Untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah
Tapi kesehatanku tidak mendukungku.
Aku juga berangan-angan…
Untuk bangun shalat tahajud
Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku.
Sungguh benarlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam:
“Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, masa hidupmu sebelum datang masa matimu.